Yogyakarta, NU Online
Mengawali tahun 2019, Arus Informasi Santri (AIS) Nusantara menyelenggarakan Ngaji Medsos di Gedung Olahraga Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Selasa (1/1). Kegiatan yang mengusung tema Bijak Bersosial Media di Era Milenial itu menghadirkan nara sumber Anifatul Jannah, M Yasir Arafat, dan Annas R Muchlisin.
Mengawali tahun 2019, Arus Informasi Santri (AIS) Nusantara menyelenggarakan Ngaji Medsos di Gedung Olahraga Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Selasa (1/1). Kegiatan yang mengusung tema Bijak Bersosial Media di Era Milenial itu menghadirkan nara sumber Anifatul Jannah, M Yasir Arafat, dan Annas R Muchlisin.
Ketiganya mampu menyedot para pengunjung #28 Jogja Islamic Book Fair yang digelar di tempat yang sama. Mereka pun asyik menyimak paparan demi paparan yang disampaikan ketiga nara sumber tersebut.
Dalam kesempatan itu, M Yasir Arafat berharap agar masyarakat bisa mengisi media sosial sesuai dengan keahlian yang dimiliki. Sehingga apa yang ditulis bisa memberikan informasi yang bermanfaat dan benar bagi pembaca.
“Dengan mengisi media sosial sesuai dengan keahlian masing-masing, menurut saya itu sudah termasuk dalam kategori bijak menggunakan media sosial.,” tukas alumnus Pondok Krapyak ini.
“Dengan mengisi media sosial sesuai dengan keahlian masing-masing, menurut saya itu sudah termasuk dalam kategori bijak menggunakan media sosial.,” tukas alumnus Pondok Krapyak ini.
Sementara itu, Annas R Muchlisin yang merupakan Duta Santri Nasional mengatakan bahwa media sosial hanyalah sebuah alat saja, selebihnya tergantung dari penggunanya. Oleh karena itu, ia berharap agar masyarakat bijak dalam menggunakan media sosial.
“Bijak bermedia sosial dimulai dari sikap dan pikiran yang bijak dari penggunanya,” tegas alumnus UIN Sunan Kalijaga jurusan Ilmu Al-Quran dan Tafsir itu.
Sedangkan Anifatul Jannah mengimbau agar siapapun bisa mengontrol hati, pikiran, dan jempol sebelum memosting sesuatu di akun media sosial yang dimilikinya. Sebab, ketika tulisan sudah diposting, maka seketika itu juga akan menjadi konsumsi publik.
“Maka tabayyun, caranya melihat media itu milik siapa, cross-check referensi berita, seberapa penting berita itu sehingga perlu tabayyun,” tutur admin dari akun Instagram @santriputrihits itu (Hanan/Aryudi AR).
Comment here