SajakManisSantri – Malam ini terasa begitu syahdu karena terdengar suara tadarusan santri putra dan putri bersahut-sahutan. Pesantren akan selalu menjadi tempat paling damai dan menenangkan karena tidak pernah sepi dari lantunan ayat suci.
Tiba malam hari di Kediri, Udin langsung menemui Nisa yang ditemani Naqiibah dan ada Aro disebelah Udin. Nisa terlihat bahagia bertemu Udin, rasanya seperti CLBK (Cinta Lama Belum Kelar) itu datang. Nisa juga baru tau jika Naqiibah adalah adik Udin, sehingga hubungan mereka semakin akrab.
Obrolan keduanya masih sangat canggung. Mereka masih tetap saja malu-malu seperti biasa.
“Mas Udin kok sudah tidak mondok lagi?”
“Ya kalau mondok nanti Mbak Ifa kesepian dong. Hehe.” Celetuk Naqiibah langsung kena senggol Udin. Naqiibah baru sadar kalau Nisa tidak tau kabar pernikahan Udin.
“Ifa siapa ya?” tanya Nisa mulai curiga karena saat pertama bertemu Aro hingga saat ini seakan ada banyak yang ditutupi.
Udin masih diam, Aro dan Naqiibah pun ikut membisu karena takut salah kata. Biar urusan hati ini diselesaikan berdua antara Nisa dan Udin.
“Ifa itu siapa Mas?” tanya Nisa lagi karena belum mendapatkan jawaban dari Udin.
Setelah menghela nafas panjang, Udin menjelaskan siapa Ifa dan apa yang terjadi setelah menghilangnya Nisa tanpa kabar selama setahun terakhir. Hingga Udin memutuskan untuk move on dan Tsah dengan Ifa.
“Kenapa Mas Udin tidak pernah berusaha mencari Nisa jika Mas masih mencintai Nisa. Kenapa Mas Udin begitu mudah melupakan dan menyerah memperjuangkan Nisa, sedangkan di tempat lain Nisa berusaha mati-matian memperjuangkan Mas Udin di depan Abah. Bahkan waktu itu Nisa pernah diusir hingga akhirnya Nisa dikekang. Yang Mas Udin lakukan pada Nisa saat ini itu, JAHAT!” terang Nisa menitihkan air mata, Naqiibah yang di sebelahnya berusaha menenangkan gejolak batin Nisa.
Nisa sangat kecewa dengan keputusan Udin. Menuju Tsah memang tidak mudah, tapi tidak pernah ada seorang kekasih yang sengaja pergi agar dicari. Nisa tidak pergi meninggalkan Udin, tapi Nisa sedang berjuang. Udin hanya terdiam dan tak terasa juga menitihkan air mata.
Bersambung
#SajakManisSantri
#Indonesia
Comment here