Jatinangor, 07-03-18
Di tengah maraknya sistem pendidikan pesantren berbasi modern, ternyata mengikis sedikit demi sedikit ruh kepesantrenan yang lahir dari kitab kuning. Hal ini bisa dilihat dari semakin hilangnya kajian kitab kuning dengan pengamalannya yang minim.
Mukhlis Aliyuddin, pengasuh pondok pesantren Al Aqsa menyambut dengan baik kegiatan seminar yang diselenggarakan pada 05/03/18 di selasar masjid Al-Aqsa, yang bertemakan “Kitab Kuning Sebagai Dasar Pokok Ilmu dan Akhlak Kepesantrenan”. Menurutnya, urgensi masyarakat pesantren terhadap kitab kuning, nyatanya perlu disadarkan. Ia juga berharap, agar Darul Kutub debagai wadah pengembangan dan kajian kitab kuning Al Aqsa, bisa eksis dan santri di dalamnya mampu menciptakan buku-buku Fiqh dengan pendekatan permasalahan yang kekinian. “Harus ada perubahan metedologi dalam pesantren salaf, minimal santri mampu membuat buku dengan contoh-contoh permasalahan kekinian” ungkapnya saat penulis sowan ke ndalemnya.
Sebanyak 200-an santri pondok pesantren Al-Aqsa, Jatinangor, menghadiri Majlis Ilmu Darul Kutub di selasar masjid Al Aqsa. Seminar ini digagas oleh pengurus pondok , Fajar Noor Fathonah yang juga sebagai koordinator devisi Salafiyah Syafi’iyyah. ia mengatakan bahwa santri mampu berkreasi dan mampu menjadi pribadi yang mandiri. “santri itu mampu berkreasi , mereka juga memiliki kepribadian yang mandiri”. Terangnya saat memberikan sambutan di depan para santri.
“senang sekali atas terselenggaranya acara ini. Harapannya sih, bisa sering diadakan di pesantren” ujar Dwi Rahayu sebagai ketua pelaksana acara seminar Kitab Kuning. Ia berharap kegiatan seminar kepesantrenan ini, menjadi kegiatan yang berkelanjutan.
Hadir pula dua pemateri pada seminar ini, Adhia Ahmad Turmudzi, dari pondok pesantren pondok Pesantren Margasari, Cijawuradan Raden Rosyda dari pondok pesantren Sukamiskin. Yang keduanya merupakan dua pesantren tertua berbasis salafi di kota Bandung, dan pernah menjadi basis pertahanan bangsa Indonesia saat terjadi penjajahan oleh Belanda pada tahun 1920an.
Nabella NF
Anggota AIS Jawa Barat
Comment here