Arus Informasi Santri (AIS) Banten mengadakan peringatan Hari Lahir (Harlah) dan Kopi Darat Wilayah (Kopdarwil) di Pesantren Nur Antika Tiga Raksa Tangerang, Minggu (10/11). Ada 300 santri perwakilan dari berbagai pesantren yang hadir dalam acara ini.
Ketua Pelaksana Harlah dan Kopdarwil AIS Banten Fahmi mengatakan, acara ini merupakan ajang pertemuan antara admin akun resmi pesantren dan pergerakan NU yang tergabung ke dalam AIS Banten untuk menebarkan kebaikan di media sosial.
“Juga meng-counter konten yang menjadi pemecah bela bangsa,” katanya.
Sementara itu, Koordinator Daerah AIS Banten Ferdiansyah Irawan mengatakan, jihad seorang santri dulu dan sekarang tentu berbeda. Dulu santri berjuang secara fisik melawan dan mengusir penjajah dari bumi Indonesia. Dulu juga KH Hasyim Asy’ari mengeluarkan Fatwa Resolusi Jihad sehingga meletus perang di Surabaya.
“Tentunya jihad di era sekarang kita artikan santri sebagai intelektual Islam harus bergerak menunjukkan peran agar bisa mengimbangi ujaran-ujaran provokatif yang banyak bertebaran di media sosial, sosial media tidak boleh hanya diisi oleh orang-orang alay tapi santri juga harus mengisi sosial media dengan pesan-pesan kedamaian dan ke aswajaan” jelasnya.
Menurutnya, saat ini banyak sekali konten dakwah di media sosial yang tidak ramah dan tidak sejuk. Oleh karenanya, ini yang diharus dilawan dengan konten-konten dakwah yang menyejukkan.
“Terlebih lagi santri harus berperan aktif dalam kemajuan bangsa Indonesia,” tambahnya.
Ferdiansyah menjelaskan, salah satu misi AIS adalah mendigitalisasikan dakwah Islam Ahlussunah wal Jamaah An-Nahdliyah. Sebagaimana diketahui, AIS merupakan kumpulan santri NU dari berbagai admin pesantren. Oleh karenanya, ia mendorong agar mereka mensyiarkan dakwah di media sosial dengan sentuhan ala kaum sarungan dan Islam rahmatan lil alamin.
“Kedepannya saya berharap, para santri di Banten terlibat aktif, dapat berkontribusi positif, dan menebarkan paham-paham Islam Ahlusuunah wal Jama’ah An-Nadhliyah,” tandasnya.
Senada dengan itu KH. Encep subandi pengasuh Ma’had Nur Antika sangat mengapresiasi kegiatan Kopdarwil 2, ia berpesan santri harus menjadi penyebar informasi yang bijak. Ungkapnya.
Meskpun Indonesia mayoritas penduduknya muslim terbesar di indonesia, yang dikenal dengan penduduk yang toleran, dan multikultural. Tapi faktanya bibit intolerasi, bibit kebencian masih ada, maka dari itu dengan adanya AIS kami berharap ais bisa mewarna sosial media dengan konten konten yang ramah. Ujar KH. Rd. Yusuf Al Mubarok (Ketua Jatman Kab. Serang)
Ketua PWNU Prov. Banten, KH. Bunyamin mengatakan, santri harus bisa meneruskan perjuangan para pahlawan dulu yang telah berjuang memerdekakan bangsa Indonesia, dan santri harus mampu menjadi perekat bangsa serta menguasai dunia digital sebagai dakwah untuk menebarkan kasih sayang, dan menebarkan paham ahlusunah wal jamaah khususnya di Banten. Ujarnya.
Acara kopdarwil AIS Banten yang ke-2 ini juga dihadiri oleh para ulama banten, ada KH. Bunyamin (Ketua PWNU Banten), KH. Encep (Ketua PCNU Kab. Tangerang) dan KH. Rd Yusuf Al Mubarok (Ketua Jatman Kab. Serang.