Lompat ke konten

Tasyakur Harlah AISNU Ke-4, Ribuan Santri Khataman Al-Qur’an Malam Ini

Ribuan santri di Seluruh Indonesia mengkhatamkan Al-Qur’an malam ini (Jum’at, 10 April 2020). Kegiatan ini dilakukan secara berjama’ah di kediaman masing-masing secara daring dengan dikoordinasi oleh koordinator dimasing-masing daerah. “Total seluruhnya berjumlah 105 majelis khataman dengan diikuti oleh sekitar 1.700 santri peserta dengan rincian Jawa Timur : 521 peserta dengan kali 32 Khataman, Jawa Tengah : 453 Peserta dengan 25 kali Khataman, Jawa Barat : 140 Peserta dengan 9 kali Khataman, Banten : 257 Peserta + 5 Pondok Pesantren dengan 12 kali Khataman DIY : 123 Peserta dengan 7 kali Khataman, DKI Jakarta : 50 Peserta dengan 3 kali Khataman, Luar Jawa : 211 Peserta + 1 Komunitas dengan 12 kali Khataman dan lain-lain : 65 Peserta + 1 Pondok Pesantren dengan 5 kali Khataman“, ungkap Ahmad Qomarudin, Founder AIS Nusantara.

Kegiatan ini masuk dalam rangkaian tasyakur harlah ke-4 AIS Nusantara dan sekaligus do’a yang dikhususkan untuk keselamatan bangsa Indonesia, terlebih saat ini bangsa Indonesia sedang dilanda pandemi Covid-19.

“Harapannya, dengan khataman rutin ini, kita jadikan wasilah mengharap keberkahan Al-Qur’an, agar dapat istiqomah dalam mewarnai media sosial dengan konten penuh hikmah dan Indonesia terbebas dari segala bencana dan wabah”, lanjut Kang Qomar.

“Ini merupakan rekor khataman terbanyak dalam sejarah penyelenggaraan khataman qur’an yang diselenggarakan oleh AISNU. Pasca comebacknya AISNU sepertinya sangat dinantikan oleh para santri di seluruh penjuru Nusantara, sehingga khataman kali ini diikuti oleh peserta yang lebih banyak dibandingkan 4 kegiatan khataman AISNU sebelumnya”, tambah Mas Aji Pratama, founder @santrikeren.

Kegiatan ini dibuka dengan pembacaan tawassul yang dipimpin oleh Agus H. Ahmad Kafa, dan ditutup dengan do’a khotmil qur’an yang dipimpin oleh K.R.M. Maulana Alwi.

Ucapan terima kasih, disampaikan oleh pengurus AISNU kepada para peserta yang telah mengikuti kegiatan ini dan mendukung dakwah santri di media sosial melalui AISNU.

Mbak Nafila Safitri salah satu pengurus AISNU menuturkan, “4 tahun perjalanan kami dalam mewarnai media sosial dengan dakwah digital, semoga menjadi manfaat bagi syiar islam yang damai, moderat dan dapat menyebarluaskan keilmuan dari pesantren menyebarluaskan majelis ilmu”.

“Semoga khataman ini menjadi washilah untuk keberkahan syiar pesantren di dunia maya dan menjadi doa kita semua untuk keselamatan dunia khususnya Indonesia, terlebih umat muslim seluruhnya”, tambahnya lagi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *