Lompat ke konten

Bolehkah Dana Haji Untuk Infrastruktur? Part 1

Oleh : Abdul Qoyyum, S.E.I., M.Sc.Fin
(Dosen Manajeman Keuangan Syariah, FEBI UIN Sunan Kalijaga)
.
Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) pun baru dilantik minggu ini, nih orang-orang udah pada ribut. Menurut saya, biarkan BPKH pulang dulu, ketemu anak istrinya di rumah. Ini baru aja dilantik oleh Presiden, urusan yang jadi konsen mereka sudah dikomentari.Heran saya
.
Dana Haji itu sumbernya dari mana sih?
Jadi kalau kita, mak kita, bapak kita, tetangga kita atau siapapun yang mau berangkat haji kudu bayar 25 juta dulu untuk dapat nomor porsi haji. Nah, karena batasan kuota haji cuma 200.000 untuk Indonesia, sementara yang daftar haji banyak banget, maka harus antri. Saat ini antrian rata-rata di tiap propinsi adalah 15tahun untuk haji reguler.
Nah karena antrian itu, maka duitnya kan mengendap, dan saat ini angkanya sekitar Rp.80T kurang lebih.
Duit 80 Triliyun itu mau di apakan?
Selama ini ya duitnya disimpan di bank. Terus duitnya buat apa? Ya elah namanya duit di bank, ya PASTI LAH DIPUTER SAMA BANKNYA. emang ente kira ngendon kayak yang di CELENGAN? Kagak lah bos.
.
Nah karena duit yang sebegitu besar maka duit itu harus dikelola dengan baik, agar apa? Agar duit itu manfaat juga aman untuk calon jamaah haji.
Lalu siapa yang bisa mengelola dana haji itu? Nggak mungkinlah Kementerian Agama, mana punya keahlian mereka. Maka dibentuklah BPKH, yang menurut UU harus diisi oleh orang profesional di bidang itu. Siapa timnya saat ini? Wah, nama2 yang baru dilantik mah bukan orang acakadul bro. Yang saya cukup kenal baik, Ada Prof Akhyar (mantan ketua PCI Muhamadiyah Malaysia dan Profesor akuntansi di IIUM, saat ini dosen di UMY, juga mantan WR 4 UII). Ada lagi, Dr Anggito Abimanyu (mantan dirjen haji, mantan kepala BKD Kemenkeu, ekonom handal),

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *