Sebagai kader Ansor dan Banser dan NU pada umumnya, harus tetap ambil peran dalam perebutan pengaruh di dunia maya. Hal ini disampaikan oleh Gus Mujiburrahman, PP GP. Ansor pada Halal bi Halal Keluarga Besar NU di PP Al Barokah, Wonosari, Klaten. Hari Ahad, 22 Juli 2018.
“Tantangan media sosial begitu kuat dalam menghadapi propaganda-propaganda mereka. Sampai-sampai pengetahuan agama Islam, kiblatnya bukan lagi ke Para Ulama, tetapi kepada internet.” Gus Mujib
Celakanya, hari ini penguasa media sosial bukan dari NU. Kalau kita tidak bangkit untuk melakukan perubahan, maka 20-30 tahun yang akan datang, ajaran Aswaja hanya sekedar museum semata. Mari, kita bangkit mulai hari ini.
“Kenapa Ansor dan Banser itu kukuh menjaga NKRI? Karena awal didirikannya memang untuk menjaga Ahlussunnah wal Jama’ah dan NKRI oleh Para Ulama.” imbuhnya
Bagi siapa yang telah masuk menjaga Ansor dan Banser maka harus taat kepada para pimpinan organisasi, karena kekompakan inilah menjadi syarat menjadi kuat. Sekaligus menjadi keberkahan atas dari doa-doa Para Ulama.
Ansor-Banser itu bagian dari bangsa dan negara ini, yang selalu terdepan dalam menjaga NKRI. Dalam setiap gejolak, bahkan sebelum 11 tahun Kemerdekaan Indonesia, Ansor-Banser sudah setiap merebut Kemerdekaan. Lalu pasca kemerdekaan, Ansor dan Banser digarda terdepan mengusir penjajah, DI/TII, PKI dan yang terdekat yaitu membubarkan HTI. (Dew/Min)