Lompat ke konten

Menteri Ketenagakerjaan RI, Papar Tantangan dan Peluang Ekonomi Kreatif Pesantren di Forum Silatnas Bu Nyai Nusantara ke-3

Semarang, 7/11/2022. Gelaran Silatnas Bu Nyai Nusantara ke-3 menghadirkan Menteri Ketenagakerjaan RI, Ida Fauziyah dalam tajuk “Curah Pikir Silatnas”. Diselenggarakan di Rama Sinta Ballroom, Hotel Patra, Semarang, Ida Fauziyah menyampaikan tantangan dan peluang pesantren dalam menghadapi dunia kerja.
Belum selesai menghadapi revolusi industri 4.0, Indonesia dihadapkan Soecity Era 5.0. Tantangan ini tidak bisa dihindiari oleh pesantren. Menurut Menteri Ketenagakerjaan, pesantren masih cukup tertinggal dari sisi keterampilan. Sebab, mayoritas santri berusia sekitar 15 tahun. Ini menjadi tantangan besar pesantren.
“Total baru 3,47 persen yang menjadi wirausaha di Indonesia. Ini artinya jumlah wirausaha di kalangan santri juga masih sangat kecil. Hal ini disebabkan ketrampilan menjadi pengusaha masih sangat rendah. Ini kelemahan mendasar kita (pesantren),” papar alumni Tambak Beras, Jombang.
Meskipun begitu, pesantren memiliki peluang yang cukup besar untuk terjun di dunia enterpreneur. Pesantren justru menjadi komunitas yang mampu menyesuaikan kondisi hari ini.
“Santri menjadi pengusaha, bukanlah tidak mungkin. Ini juga menjadi tugas tambahan bagi para Nyai di Pesantren. Dibutuhkan kreativitas dan inovasi bagi santri dalam formulasi (desain) kurikulum pesantren,” jelas Ketua Muslimat NU tersebut.
Lebih lanjut, Ida Fauziyah menyampaikan, pesantren paling bisa menyesuaikan tantangan hari ini. Sebab pesantren memegang teguh prinsip menjaga tradisi dan mengambil inovasi yang lebih baik:
“Kita sudah lama memiliki formula, al-mukhafadzah ‘alal qadimis shalih wal akhzu bil jadidil ashlah. Yang lama, yang baik, tetap kita gunakan, tapi kita tidak alergi dengan modernitas. Menurut saya, ini menjadi kunci dan kekuatan menghadapi tantangan di hadapi pesantren.” terang Menteri Ketenagakerjaan RI.
Menindaklanjuti kewirausahaan di kalangan pesantren, pemerintah RI melalui Kementerian Ketenagakerjaan, telah merilis program Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas untuk menjawab tantangan kesenjangan kompetensi para santri.
“Alhamdulillah, tahun 2021 sudah ada 2912 BLK yang terbentuk. Tetapi kami tidak puas. Bila melihat data Kemenag, ada 28 ribu lebih pesantren di Indonesia, artinya masih 26 tahun lagi untuk membangun BLK di lingkungan pesantren. Kami ingin tantangan dunia ketenagakerjaan dapat diisi oleh pesantren sebagai komunitas yang mandiri, siap melahirkan wirausahawan, melalui BLK Komunitas ini,” papar Menaker RI Kabinet Indonesia Maju.
Menteri Ida Fauziyah berharap bahwa para Bu Nyai Nusantara yang memiliki BLK Komunitas dapat mendorong kemandirian dan kompetensi santri untuk melahirkan enterpreneur dari kalangan pesantren lebih banyak lagi.
“Peran-peran Bu Nyai Nusantara yang dahsyat, dapat membangun peradaban dunia, salah satunya dengan upaya mendorong BLK yang ada, dengan didampingi pemerintah untuk selanjutnya dapat melahirkan santri yang siap menghadapi tantangan, pesantren yang mandiri. Karena pesantren membangun manusianya (sumber daya santri), maka ini, saya kira dapat membangun peradaban dunia. Yakni dengan peran-peran strategis para Ibu Nyai” harap Ida Fauziyah.
Silatnas Bu Nyai Nusantara tahun ini merespon cukup serius kemandirian ekonomi dengan menggelar “Bazzar Pesantren Economy Creative”. Ada 25 stand yang dibuka dalam kegiatan ini, di mana setiap stand adalah produk-produk kreatif pesantren. Ibu Nyai Hj. Maunah Ahsan, AH. menyampaikan bazar produk kreatif pesantren untuk ajang motivasi lebih giat dan siap menghadapi dunia entrepreneur di kalangan pesantren yang lebih mendunia.
Kami membuka 25 stand untuk produk kreatif dari berbagai pesantren. Sudah ada banyak pesantren yang memiliki produk yang laku di pasaran bahkan sudah diendorsement selebgram santri. Ini menjadi kesempatan bagi pesantren untuk berkompetisi secara positif memproduk dan memasarkan hasil kreatifnya. Termasuk memotivasi pesantren lain agar lebih produktif.”, papar ketua koordinator panitia Silatnas ke-3 ke Tim Media AISNU Jateng.
Menteri Tenaga Kerja RI, Ida Fauziyah, juga berantusias hadir di setiap stand bazar yang digelar panitia Silatnas Bu Nyai Nusantara ke-3. Dalam pantauan Tim Media AISNU Jateng, Ida Fauziyah bertanya secara serius dan memberi arahan ke penjaga stand produk.

Reporter: Badruzzaman YS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *