SajakManisSantri – saat antri mandi, mulailah majlis ghibah itu digelar. Meski puasa, tetap saja ada perbincangan walau bukan menjurus pada ghibah yang HQQ, tapi ada saja topik yang sedikit receh untuk dibahas.
“Mbak, kamu tau gak?” tanya Bella bersemangat.
“Gak tau” guyon Naqiibah.
“Loh aku serius…”
“Iya ada apa?”
“Tadi itu Nabila habis dilabrak sama Putri di belakang jemuran” cerita Bella serius.
“Sumpaaah?” sahut Naqiibah tak percaya.
“Iya Mbak. Aku tadi lihat dengan mata kepalaku sendiri. Pas aku mau angkat jemuran, aku denger ada suara cekcok di pojok. Ya karena aku penasaran aku nguping deh.”
“Emangnya kenapa kok Putri bisa ngelabrak Nabila?” Naqiibah mulai penasaran dan sedikit tidak percaya, kalau Putri yang sekalem itu bisa ngelabrak Nabila.
Sejauh ini hubungan persahabatan Nabila dan Putri baik-baik saja, tapi semua berubah setelah negara api menyerang.
“Sekilas tadi sih aku denger kalau Putri gak terima kalau Kang Burhan, santri asrama seberang deket sama Nabila. Ya Mbak tau sendiri kan kalau Putri diam-diam suka sama Kang Burhan.” Jelas Bella yakin.
“Whaaat? Ciyuuusss?” Naqiibah kaget setengah sadar. Naqiibah tidak percaya bagaimana bisa Kang Burhan jadi rebutan Nabila dan Putri sampai ada drama labrak-labrakan. Ini pasti perebutan Kang-Kang yang cukup serius.
Mendengar cerita dari Bella, Naqiibah tidak jadi antri mandi dan langsung menuju kamar untuk mencari tau kebenaran cerita Bella. Naqiibah sebagai ketua kamar tidak ingin ada hal buruk terjadi dengan anggota kamarnya, terlebih permasalahannya terjadi karena rebutan Kang Santri. Dan santrinya itu Kang Burhan lagi.
Ya siapa yang tidak menyangka kalau Kang Burhan bisa jadi rebutan antara Putri dan Nabila. Kang Burhan selama ini sangat terkenal suka tebar pesona kemana-mana. Banyak santri putri As Sakinah yang sudah paham dengan tebar pesonanya Kang Burhan. Tapi tetap saja beberapa santri putri di sini luluh lantak dengan puisi-puisi Kang Burhan yang selalu nempel di mading pesantren.
Bersambung
#SajakManisSantri
#IndonesiaLebihNyantri
#MengAISberkahRamadhan